Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 April 2014



Khotbah Penghiburan di Rumah Bishop RPM Tambunan
II Korintus 7:10

“Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian”.
Sejarah pernah mencatat satu mahluk hidup yang sangat-sangat singkah hidupnya di dunia ini ... (coba, ada yang bisa nebak gak berapa lama mahluk hidup itu hidup selama di dunia ini?) ... Hanya 3 jam sajah! -> Lahir, tumbuh menjadi dewasa, kawin-mawin, bertelur, mati ... hanya 3 jam saja.
Nama mahluk hidup itu adalah ... Tissa Flowers  ... Serangga yang pernah ada, tapi katanya sih sekarang sudah punah ... Mereka hanya lahir - hidup - kawin - bertelur - mati ... Tiga tahun kemudian telur-telur itu menetas dan siklusnya kembali lagi seperti itu, hanya 3 jam saja hidup di dunia ini lalu mati.
Saya menceritakan kisah nyata itu karena membayangkan apa jadinya kalau hal seperti itu terjadi dalam siklus hidup manusia juga? Hanya 3 jam hidup lalu .... pergi. "Melihat orang-orang yang ada di sekitar kita ... meninggalkan dunia ini ... dan pergi".

Dalam berbagai hasil survey, di tinggalkan meninggal dunia orang yang ada di dekat kehidupan kita ... menempati urutan paling pertama dari penyebab seseorang Stress Berat! Dan seseorang kalau sedang mengalami streess berat, dia akan cenderung untuk mempertanyakan segala sesuatunya ... termasuk mempertanyakan rencana Tuhan.
(Dalam kebaktian syukur waktu itu, ada seorang anak dari Opung yang meninggal mengatakan: "Iya benar, saya selalu bertanya kenapa Mama harus pergi sebelum saya menikah .... )
Itulah sebabnya mengapa dalam ayat Alkitab yang kita baca hari ini, dibedakan antara:
a. Dukacita yang seturut dengan kehendak Allah
b. Dukacita yang dari dunia.
Di mana bedanya?
Salah satu perbedaan yang sangat mencolok ya yang sekarang ini .... Dukacita yang seturut dengan kehendak Allah adalah saat di mana ada satu titik di mana kita mungkin marah, gak terima, menggugat dan tentu saja sedih ... AKAN TETAPI, berakhir pada sebuah ucapan syukur.



Itu artinya ada pendamaian dalam diri ketika menyadari bahwa situasi kehilangan yang kita rasakan hari ini adalah yang terbaik untuk mama dan kita .... Dan itu proses yang utuh waktu untuk akhirnya bisa berdamai dengan rencana Tuhan dan mengucap syukur ... lalu melanjutkan kehidupan dengan tenang dan sejahtera.

BEDANYA dengan dukacita yang datang dari dunia ini adalah .... prosesnya tiada pernah berakhir ...
- Kesedihan yang tiada pernah berakhir ...
- Ratapan yang tiada pernah berakhir ...
- Gugatan kemarahan yang tiada pernah berakhir ...
- Hingga dikatakan dalam ayat kita hari ini ... berujung pada 'kematian' ... Dia hidup tapi sebenarnya dia sedang melanjutkan hidupnya dengan 'mati' ... tak ada semangat, tak ada daya untuk menatap masa depan ... tampak rusak segalanya ...
Hari ini adalah hari pendamaian antara diri kita yang ditinggalkan oleh ---------- dengan Tuhan sang empunya Rencana itu ...Mari kita bersyukur karena kita tidak lagi dalam situasi duka ... duka yang dari dunia itu tidak lagi menguasai kehidupan kita ...

Tugas kita adalah melanjutkan apa yang menjadi perjuangan………., apa yang diimpikan …. ... tentang kita, tentang keluarga ... tentang masa depan ....